Sosiologiadalah ilmu sosial, bukan ilmu pengetahuan alam atau ilmu pasti karena yang dipelajari adalah gejala-gejala kemasyarakatan. Sosiologi termasuk disiplin ilmiah kategori, bukan merupakan disiplin ilmiah normatif karena sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi.
ArtikelTerkait: sosiologi disebut sebagai ilmu kemasyarakatan karena. Tags pendidikan SOAL TANYA JAWAB. Related Articles. kegiatan yang dilakukan manusia tergantung dari. 4 hari ago. paragraf resensi yang tepat berdasarkan data buku tersebut adalah. 4 hari ago. jalannya rangsang pada neuron adalah dengan urutan.
Sebagaibagian dari ilmu sosial, objek sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari hubungan antar manusia dan proses yang timbul akibat dari hubungan tersebut. Fokus utama sosiologi dari objek masyarakat tersebut adalah gejala, proses pembentukan, serta mempertahankan kehidupan masyarakat, juga proses runtuhnya sistem hubungan antar manusia.
Sosiologidisebut juga sebagai ilmu kemasyarakatan karena . berkenaan dengan kehidupan masyarakat berhubungan dengan jumlah masyarakat ada unsur kerja sama dan pertentangan masyarakat kumpulan manusia membentuk masyarakat berkaitan dengan kehidupan rakyat kecil AM A. Mutiara Master Teacher Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Jakarta
Sosiologimerupakan ilmu masyarakat atau ilmu kemasyarakatan yang mempelajari manusia sebagai anggota golongan atau masyarakatnya (tidak sebagai individu yang terlepas dari golongan atau masyarakatnya), dengan ikatan-ikatan adat, kebiasaan, kepercayaan atau agamanya, tingkah laku serta keseniannya atau yang disebut kebudayaan yang meliputi
Sosiologisendiri lahir karena keinginan memahami kehidupan
BDMssE. Bagaimana asal usul Sosiologi hingga menjadi ilmu pengetahuan? Di artikel ini, kita akan membahas definisi, ciri, hakikat, objek kajian, dan fungsi Sosiologi untuk kehidupan. — Setiap harinya, kita berinteraksi dengan orang lain. Baik melalui online atau tatap muka. Berpamitan pada orangtua sebelum ke sekolah, mengobrol dengan teman, mengucapkan terima kasih ke abang ojol yang sudah mengantar pulang, dan sebagainya. Hal ini kita sebut sebagai interaksi sosial. Manusia adalah makhluk sosial. Kita nggak bisa hidup tanpa berinteraksi dengan orang lain. Interaksi yang didapat pun nggak semuanya bersifat positif. Ada yang mengarah ke konflik, atau bahkan perpecahan. Hal ini disebabkan oleh perbedaan yang terjadi pada masyarakat. Nah, ilmu yang mengkaji tentang hubungan masyarakat ini kita sebut sebagai Sosiologi. Pengertian Ilmu Sosiologi Secara etimologis, sosiologi berasal dari bahasa Latin, terdiri dari kata socius yang artinya teman atau kawan, dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Maka, Ilmu Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan gejala sosial antar individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok. Sejarah Lahirnya Ilmu Sosiologi Ilmu Sosiologi tidak lahir dengan sendirinya. Ada 2 peristiwa besar di dunia yang melatarbelakangi lahirnya Ilmu Sosiologi. Ya benar! Jawabannya, Revolusi Industri dan Revolusi Perancis. Hmm, apa sih hubungan mereka dengan Sosiologi? 1. Revolusi Industri Revolusi ini terjadi di benua Eropa pada abad ke 18 yang ditandai dengan berkembangnya teknologi. Masyarakat yang semula bercocok tanam agraris beralih menggunakan teknologi mesin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Penggunaan Mesin pada Revolusi Industri sumber 2. Revolusi Perancis Kedua, revolusi Perancis. Revolusi ini mengubah sistem pemerintahan kerajaan menjadi republik. Hal ini disebabkan Raja Louis XVI dan Ratu Marie Antoinette yang sewenang-wenang. Saat itu, masyarakat Perancis dibagi menjadi 3 golongan. Golongan 3 diwajibkan untuk membayar pajak ke negara, sedangkan golongan 1 dan 2 dibebaskan dari pungutan tersebut. Wah, nggak adil! Ilustrasi Revolusi Perancis sumber Dari dua revolusi itu, muncul masalah sosial seperti pengangguran dan kerusuhan. Lalu, tokoh yang bernama August Comte berpikir bahwa diperlukan ilmu untuk mempelajari perubahan sosial, masalah sosial yang timbul, serta penyelesaiannya. Pengertian Ilmu Sosiologi Menurut Para Tokoh Kata Sosiologi pertama kali muncul di dalam buku ““Cours De Philosophie Positive” karya August Comte. Dialah tokoh yang memperkenalkan Ilmu Sosiologi pada kita. Filsuf berkebangsaan Perancis ini juga dijuluki sebagai Bapak Sosiologi, lho. Selain August Comte, terdapat tokoh-tokoh lain yang mengemukakan pandangannya terhadap Ilmu Sosiologi. Seperti Emile Durkheim, Max Weber, Soerjono Soekanto, dan beberapa tokoh berikut ini 1. Auguste Comte Sosiologi adalah studi tentang hukum dasar dari gejala sosial yang di dalamnya dibedakan menjadi sosiologi statis dan dinamis. 2. Emile Durkheim Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial merupakan cara-cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikannya. 3. Max Weber Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tindakan sosial. 4. Pitirim Sorokin Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala gejala sosial, gejala non sosial, dan ciri-cirinya. 5. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial termasuk perubahan sosial. 6. Soerjono Soekanto Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada kemasyarakatan yang bersifat umum untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. 7. Astrid S. Susanto Sosiologi tidak sekadar mempelajari berbagai hubungan dalam masyarakat, tetapi mempelajari gejala-gejala di dalamnya yang terjadi berulang-ulang. 8. Mayor Polak Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari masyarakat sebagai keseluruhan, yaitu antar hubungan dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik formal maupun material, baik statis maupun dinamis. 9. Roucek dan Warren Sosiologi mempelajari hubungan antarmanusia dalam kelompok-kelompok. 10. William F. Oghburn dan Mayer F. Nimkoff Sosiologi adalah penelitian ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial. Baca juga Pengertian, Objek Kajian, dan Cabang Ilmu Geografi Ciri-ciri Ilmu Sosiologi Siapa yang belum hafal ciri-ciri Ilmu Sosiologi? Sebagai ilmu pengetahuan, Sosiologi memiliki empat ciri, yaitu Empiris, Teoritis, Kumulatif, Non Etis. 1. Empiris Sosiologi memiliki ciri Empiris, artinya ilmu yang diperoleh berdasarkan observasi, sesuai akal sehat, sesuai fakta, serta tidak menghasilkan sesuatu yang bersifat spekulatif. 2. Teoritis Sosiologi memiliki ciri Teoritis, artinya Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang selalu berusaha menyusun kesimpulan abstraksi dari hasil observasi. Abstraksi atau kesimpulan ini digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori. 3. Kumulatif Sosiologi juga memiliki ciri Kumulatif, artinya disusun atas teori-teori yang sudah ada, atau memperbaiki, memperluas, serta memperkuat teori-teori terdahulu. 4. Non Etis Ciri Sosiologi yang terakhir, yaitu Non Etis, artinya tidak mempermasalahkan baik buruknya sesuatu, tetapi menganalisis sebab akibat dan menjelaskannya secara mendalam. — Iklan dulu kali ya? Hehehe. Nggak punya waktu buat bimbel di luar rumah? Daftar live teaching Brain Academy Online, yuk. Ada ratusan ribu video belajar, kelas interaktif bersama STAR Master Teacher, bebas tanya PR, dan konseling. Coba gratis dulu kalau ragu! Hakikat Ilmu Sosiologi Oke, kita lanjut ya. Adapun hakikat Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dapat dijelaskan melalui 7 pembahasan berikut 1. Sosiologi adalah Ilmu Sosial Sosiologi bukanlah ilmu alam atau kerohanian. Sosiologi merupakan bagian ilmu sosial yang membahas gejala-gejala pada masyarakat. 2. Sosiologi adalah Ilmu Kategoris Sosiologi merupakan Ilmu Kategoris, bukan Normatif. Sosiologi meneliti hal-hal yang terjadi saat itu, bukan mengenai apa yang semestinya terjadi atau seharusnya terjadi. 3. Sosiologi adalah Ilmu Murni dan Ilmu Terapan Dalam ilmu pengetahuan, posisi Ilmu Sosiologi sebagai Ilmu Murni digunakan untuk memperoleh pengetahuan melalui penelitian. Contoh Gilang meneliti faktor terjadinya kenakalan remaja di kota Bandung. Disamping itu, Sosiologi sebagai Ilmu Terapan digunakan untuk memecahkan masalah praktis untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Contoh Gilang menemukan upaya pencegahan kenakalan remaja di kota Bandung. 4. Sosiologi adalah Ilmu Abstrak Sosiologi mengkaji bentuk-bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh. 5. Sosiologi Menghasilkan Pola Umum Sosiologi meneliti dan mencari prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta sifat, bentuk, isi dan struktur masyarakat. 6. Sosiologi adalah Ilmu Umum Sosiologi mempelajari gejala-gejala umum yang terjadi pada masyarakat. 7. Sosiologi adalah Ilmu Rasional Hasil penelitian ilmu Sosiologi dapat diterima dengan akal sehat logis. Baca juga Jenis, Ciri, Kelebihan, dan Kekurangan Sistem Ekonomi di Dunia Objek Kajian Sosiologi Melihat pengertian, ciri, dan hakikatnya, sudah pasti objek kajian Ilmu Sosiologi adalah masyarakat itu sendiri, yang terdiri atas Objek Material dan Objek Formal. Berikut perbedaan dan contohnya 1. Objek Material Objek material dalam Sosiologi adalah gejala sosial atau fenomena yang tampak di kehidupan masyarakat. Sifatnya bisa positif atau negatif. Contoh gejala sosial positif seperti kesetaraan gender atau pemerataan akses pendidikan. Sedangkan contoh gejala sosial negatif seperti diskriminasi atau pernikahan di bawah umur. 2. Objek Formal Objek Formal dalam Sosiologi adalah hubungan antar manusia dan proses yang timbul dari hubungan itu. Jika objek material Sosiologi berupa pernikahan di bawah umur, maka objek formalnya adalah manusia yang terlibat, penyebab, dan akibat dari pernikahan di bawah umur. Baca juga Latihan Soal PTS Kelas 10 IPS Semester 1 Tahun 2022 Fungsi dan Peran Ilmu Sosiologi Kira-kira kenapa ya kita harus belajar Sosiologi? Apa fungsinya untuk kehidupan bermasyarakat? Lalu, jika kita memilih jurusan kuliah Sosiologi, pekerjaan apa yang akan kita lakukan di masa depan? 1. Fungsi Sosiologi Sosiologi memiliki 3 fungsi, yaitu Pembangunan, Penelitian, dan Pemecahan Masalah. Hal ini selaras dengan posisi Sosiologi sebagai Ilmu Murni dan Ilmu Terapan. Kalau masih bingung, baca kembali penjelasan Hakikat Sosiologi di paragraf sebelumnya, ya. a. Fungsi Pembangunan Sosiologi berfungsi menyediakan data yang diperlukan untuk tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembangunan. Contoh Sebelum memindahkan ibukota RI yang semula berada di DKI Jakarta ke Penajam Paser, Kalimantan Timur, pemerintah memerlukan data untuk memprediksi kesiapan dan dampak yang terjadi di wilayah tersebut. Data yang diteliti seperti kondisi masyarakat, infrastruktur, dan lain-lain. b. Fungsi Penelitian Sosiologi berfungsi memberikan data tentang berbagai gejala sosial atau fenomena yang terjadi. Contoh Meningkatnya pernikahan di bawah umur selama pandemi COVID-19, membuat para Sosiolog berusaha mencari faktor-faktor yang melatarbelakangi fenomena pernikahan di bawah umur. Apakah dari faktor ekonomi, sosial, budaya, atau lainnya. c. Fungsi Pemecahan Sosial Sosiologi berfungsi memberikan alternatif solusi permasalahan berdasarkan data yang ada. Contoh Setelah dilakukan penelitian terhadap fenomena pernikahan di bawah umur saat pandemi, ditemukan solusi berupa pendidikan seks agar orangtua dan anak memahami dampak dari pernikahan yang terlalu cepat. 2. Peran Sosiolog Terakhir, peran sosiolog dalam kehidupan. Kamu nggak perlu khawatir tentang pekerjaan lulusan Sosiologi. Secara umum, peran sosiolog dibagi menjadi 3, yaitu Pendidik, Konsultan Pembangunan, dan Peneliti. a. Peran Pendidik Peran sosiolog sebagai pendidik adalah mengajarkan, mengembangkan Ilmu Sosiologi, serta memberikan contoh fenomena berdasarkan konsep Sosiologi. Contoh Guru, Dosen, dan Tutor. b. Peran Konsultan Pembangunan Peran Sosiolog sebagai konsultan pembangunan adalah membantu memprediksi dampak dari kebijakan sosial yang bisa terjadi. Contoh Analis Kebijakan dan Konsultan. Kamu bisa bekerja di kantor pemerintahan atau perusahaan konsultan terbesar di dunia seperti McKinsey dan Boston Consulting Group. c. Peran Peneliti Peran Sosiolog sebagai peneliti adalah mengumpulkan dan menggunakan data untuk pengambilan keputusan. Contoh UX Researcher. Profesi ini mungkin masih terdengar asing untukmu. UX Researcher adalah orang yang mencari informasi mengenai perilaku, kebutuhan, dan masalah yang dialami oleh pengguna aplikasi di ponsel. Informasi tersebut diolah menjadi data untuk memperbaiki tampilan atau fitur aplikasi menjadi lebih baik. See? Sosiologi selalu dibutuhkan dari dulu sampai saat ini. Bahkan, kamu juga dapat berkarir di perusahaan teknologi dan multinasional. Jadi, nggak usah bingung mau jadi apa kalau kuliah Sosiologi, ya. — Mau belajar lebih dalam mengenai Ilmu Sosiologi? Coba kelas gratis Brain Academy aja. Temukan cabang terdekat dari kotamu, isi formulir, dan tunggu balasan dari kakak admin Brain Academy. Sampai bertemu di kelas, ya~ Referensi Riswanto. 2009. Sosiologi SMA. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional. Sudarsono, Agus, dan Agustina Tri. 2016. Pengantar Sosiologi. Yogyakarta Universitas Negeri Yogyakarta. Sumber Gambar Revolusi Industri [Daring]. Tautan Revolusi Perancis [Daring]. Tautan Diakses 19-22 Agustus 2022
Sosiologi adalah ilmu yang membahas tentang berbagai aspek dalam masyarakat serta pengaruhnya bagi kehidupan manusia. Sosiologi pertama kali digunakan oleh Auguste Comte yang juga dikenal sebagai bapak dari sosiologi dan kemudian diperluas menjadi suatu disiplin ilmiah oleh Herbert Spencer.[1] Perkembangan sosiologi sebagai ilmu dibagi menjadi empat tahap, yaitu masa abad pertengahan, masa abad renaisans, masa sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat dengan menggunakan metode ilmiah dari keilmuan lain abad ke-18 M, dan masa sosiologi sebagai ilmu dengan metode ilmiah yang mandiri abad ke-19 M.[2] Sosiologi memiliki objek kajian yang jelas dan dapat diselidiki melalui metode-metode ilmiah serta dapat disusun menjadi suatu sistem yang masuk akal dan saling berhubungan. Objek kajian utama dalam sosiologi ialah struktur masyarakat, unsur sosial, sosialisasi dan perubahan sosial.[3] Cabang-cabang ilmu sosiologi bersifat gabungan antara ilmu tentang gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan ilmu-ilmu lainnya.[4]
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Umat manusia melalui perjalanan kehidupan yang luar biasa panjang. Perjalanan ini mengajarkan banyak hal di peradaban manusia itu sendiri. Sosiologi sebagai suatu bagian fundamental dalam peradaban manusia memiliki peran yang sangat penting. Ilmu sosiologi ditafsirkan sebagai suatu ilmu dalam bersosialisasi di masyarakat. Peran penting ilmu ini adalah bagaimana manusia dapat mempelajari sesama manusia demi terciptanya suatu lingkungan yang kondusif bagi umat manusia itu sendiri. Ilmu sosiologi secara logis memberikan pernyataan-pernyataan yang sejalan dengan paradigma yang hadir di dalam masyarakat itu sendiri. Paradigma ini kemudian dikaji dan memunculkan suatu teori-teori universal yang dapat membantu para pengambil keputusan untuk meninjau suatu hal yang bersangkutan. Namun,sosiologi diartikan dalam beberapa pernyataan yang berbeda akan tetapi pada hakikatnya intisari pernyataan tersebut adalah sama. Menurut August Comte sosiologi didefinisikan sebagai suatu disiplin ilmu yang bersifat positif yaitu mempelajari gejala-gejala dalam masyarakat yang didasarkan pada pemikiran yang bersifat rasional dan ilmiah. Pernyataan inilah yang kemudian dijadikan sebagai salah satu acuan dalam penelitian sosiologi lebih lanjut. Selain itu sosiologi dimaknai sebagai "ilmu yang mempelajari tentang masyarakat manusia dan tingkah laku manusia di beberapa kelompok yang membentuk masyarakat" Kornblum,19885. Makna yang tertuang di dalam ilmu sosiologi erat kaitannya dengan kemasyarakatan dan pembentukan suatu kelompok atas suatu dasar yang sama. Keterkaitan ini adalah suatu rantai yang tidak dapat dilepaskan dari objek sosiologi itu sendiri. Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang ada di tengah masyarakat tentunya menjadikan masyarakat atau manusia itu sendiri sebagai objek dalam setiap pernyataannya. Sosiologi membagi objek dalam kajiannya adalah antara suatu individu dan masyarakat secara luas. Sosiologi membagi kedua hal ini dikarenakan adanya perbedaan baik secara struktural maupun fundamental atas kedua objek tersebut. Sosiologi memaknai individu sebagai suatu objek yang berdiri sendiri. Pemaknaan ini ditafsirkan bahwa sosiologi melihat individu sebagai suatu perorangan manusia tanpa adanya campur tangan dari individu lainnya. Akan tetapi sosiologi tetap melihat keindividuan tersebut adalah bagian dari suatu organisasi masyarakat secara plural. Individu dipandang sebagai suatu bagian penting dalam pembangunan organisasi di dalam tatanan kehidupan manusia. Hal ini merupakan suatu pernyataan yang dapat dipahami bahwa individu menjadi suatu objek terkecil namun disaat setiap individu berkumpul akan menimbulkan suatu objek baru yang disebut sebagai masyarakat. Objek sosiologi lainnya adalah tingkatan kedua dari individu. Apabila individu dipandang sebagai suatu objek yang berdiri sendiri berbeda dengan masyarakat. Dalam pandangan sosiologi masyarakat dimaknai sebagai suatu objek yang telah memiliki suatu struktur yang kompleks. Pada dasarnya masyarakat dibentuk dari perhimpunan setiap individu yang memiliki tujuan yang sama dan diikat oleh kesamaan yang lainnya. Objek kemasyarakatan memiliki banyak perbedaan dari keindividuan yang telah dijelaskan. Dinyatakan bahwa kemasyarakatan telah memiliki suatu kekuatan dalam kelengkapan struktur didalamnya. Kelengkapan struktur ini adalah suatu jaminan terhadap pembentukan objek kemasyarakatan tersebut. Dalam beberapa pernyataan sosiolog ada beberapa pendapat yang menegasakan peranan individu di dalam kemasyarakatan maupun sebaliknya. Individu memiliki kedudukan yang lebih dominan di dalam masyarakat hal ini dikemukakan oleh Spencer,Pareto,dan Ward. Pernyataan ini dapat diamini dengan melihat lebih jauh bahwa setiap individu pada dasarnya memiliki kewenangan besar terhadap dirinya sendiri. Atas dasar kewenangan tersebut campur tangan dari masyarakat seringkali dipandang tidak diperlukan. Pernyataan inilah yang kemudian memperkuat bahwa individu memiliki kedudukan yang lebih dominan di dalam masyarakat dalam kata lain setiap individu bebas untuk masuk maupun menarik diri di dalam masyarakat. Teori lainnya menjelaskan bahwa sejatinya masyarakat memiliki kedudukan yang lebih dominan dari individu hal ini dikemukakan oleh Comte dan Durkheim. Kedudukan dominan dapat diartikan sebagai suatu kendali masyarakat pada seorang individu. Kebebasan individu memang merupakan suatu hak yang telah ada di dalam diri manusia itu sendiri. Namun,pada dasarnya sejalan dengan pepatah "dimana bumi dipijak disana langit dijunjung" harusnya setiap individu bijak dalam menggunakan ke-hak-an yang telah ada di dalam diri mereka masing-masing. Kendali masyarakat dipandang sebagai suatu paradigma yang muncul dari kesamaan yang ada di dalam lingkungan tersebut. Masyarakat dapat menjatuhkan sanksi sosial atas suatu pelanggaran yang ada di dalam lingkungan mereka. Hal demikian ini merupakan bentuk dari dominasi masyarakat di dalam setiap individu yang ada. Sejalan dengan hal tersebut muncullah suatu teori penengah yang dibawa oleh Summer dan Weber bahwa pada dasarnya antara individu dan masyarakat memiliki ketergantungan. Hal ini didasarkan bahwa sesungguhnya antara kedua objek memiliki pengaruh yang terhadap proses berjalannya struktur ditengah masyarakat. Individu dan masyarakat dalam sosiologi dilihat sebagai suatu objek yang saling memiliki pengaruh antara satu sama lain. Masyarakat dapat mempengaruhi setiap individu dengan menerapkan kendali dan kekuatan yang dimiliki. Selain itu,individu dapat juga mempengaruhi kemasyarakatan dengan memanfaatkan hak yang telah ada di dalam setiap individu tersebut. Namun,setiap hal tersebut hendaknya kembali lagi kepada suatu bagian yang amat fundamental yaitu saling menghormati dan toleransi sebagai suatu proses untuk menuju masyarakat yang harmonis. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
- Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan sosial masyarakat. Ilmu sosiologi, dalam perkembangannya telah ada sejak masa lampau. Tokoh-tokoh yang menjadi pencetus dari ilmu ini, di antaranya Ibnu Khaldun, Plato, maupun Aristoteles. Kemudian, memasuki masa modern muncul nama-nama, seperti Augusto Comte, Emile Durkheim, bahkan Max Weber. Kini, ilmu sosiologi menjadi salah satu mata kuliah dan matapelajaran yang diajarkan di sekolah hingga perguruan tinggi. Pengertian Sosiologi Secara umum, sosiologi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari interaksi antara satu individu dengan individu lainnya di dalam masyarakat. Dikutip dari Modul Sosiologi Kemdikbud, secara etimologis, sosiologi berasal dari dua kata latin, yaitu socius yang artinya berteman atau rekan, dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah, Sosiologi artinya ilmu tentang berteman, atau ilmu tentang bermasyarakat. Oleh karena itu, sosiologi dapat disebut juga sebagai ilmu yang mengatur tentang masyarakat. Berikut beberapa pengertian sosiologi menurut para ahli Ibnu Khaldun, sosiologi menurutnya merupakan sarana untuk memahami sejarah dan kondisi sosial masyarakat pada suatu generasi, proses perubahan dalam suatu masyarakat, faktor dan pengaruhnya dalam peta peradaban suatu bangsa. Augusto Comte, sosiologi adalah ilmu positif tentang masyarakat. Emile Durkheim, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial. Max Weber, sosiologi adalah ilmu yang berhubungan dengan pemahaman interorientasi mengenai tindakan sosial dan juga berhubungan dengan suatu penjelasan sebab akibat mengenai arah dan konsekuensi tindakan itu. Sejarah Sosiologi Dikutip dari Abdurrahman Kasdi dalam Jurnal Fikrah Vol. 2, 2014 295, Ibnu Khaldun dapat dikatakan sebagai peletak dasar sosiologi. Hal ini didasarkan pada pandangannya tahun 1332 yang menyebutkan bahwa manusia membutuhkan interaksi dalam menumbuhkan peradaban, karena menurutnya manusia secara tabiat adalah makhluk sosial. Tidak hanya itu, secara rinci Ibnu Khaldun juga menyampaikan pandangannya terkait dengan kondisi sosial masyarakat yang ada pada masa hidupnya. Inilah yang kemudian, menjadi dasar bagi para ilmuwan di zaman selanjutnya mengembangkan ilmu sosiologi. Infografik SC Fungsi Sosiologi. Dalam perkembangannya, sosiologi menjadi sebuah ilmu saat Augusto Comte mengemukakan pandangannya mengenai sosiologi. Ia menggabungkan dua kata antara socius dan logos. Penggabungan ini yang, kemudian menjadikan ia dikenal sebagai bapak sosiologi dunia. Dalam Modul Pembelajaran Sosiologi Kelas X 2020 3-4, menyebutkan sosiologi dimasa modern lahir akibat adanya revolusi industri. Saat revolusi industri di Prancis tahun 1798, muncul banyak konflik di kehidupan masyarakat. Dasar itulah yang membuat Augusto Comte merancang instrument penelitian yang digunakan untuk mempelajari pola perilaku masyarakat. Tepat pada tahun 1839, akhirnya ia merumuskan sosiologi sebagai ilmu yang dapat meneliti tentang masyarakat. Fungsi Sosiologi Sosiologi mempunyai tujuan pokok meningkatkan kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Oleh karena itu, terdapat beberapa fungsi dari memahami ilmu dari Modul Pembelajaran Sosiologi Kelas X, beberapa fungsi dari sosiologi yakni sebagai berikut Sebagai tolak ukur untuk mengetahui perubahan masyarakat; Sebagai alat untuk mengantisipasi berbagai permasalahan sosial; Sebagai alat untuk memahami pola tingkah laku masyarakat; Sebagai alat untuk memahami perkembangan yang terjadi pada masyarakat. Baca juga Cabang-Cabang Ilmu Sosiologi, Pengertian, dan Apa Saja Manfaatnya Bentuk-bentuk Integrasi Sosial & Definisinya dalam Kajian Sosiologi - Pendidikan Kontributor Alhidayath ParinduriPenulis Alhidayath ParinduriEditor Yantina Debora
Ilmu sosiologi merupakan ilmu kemasyarakatan yang mempelajari segala gejala dan fenomena yang ada dalam kehidupan masyarakat yang berasal dari hubungan timbal balik masyarakat itu sendiri. Dalam ilmu sosiologi bisa disebut sebagai ilmu sosial memiliki banyak cabang ilmu pengetahuan salah satunya adalah sosiologi Keluarga. Dalam ilmu sosiologi banyak tokoh yang mengemukakan pengertpian sosiologi dan keluarga seperti Duvall dan Logan mengemukakan bahwa keluarga adalah ekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, memepertahankan budaya dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosiaonal, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Sementara sosiologi menurut Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial. Dan juga beberapa tokoh lain seperti Emile Dhurheim, Max Webber yang banyak mengemukakan pendapatnya tentang ilmu sosiologi, dan juga Barwoko dan Suryanto yang mengemukakan tentang pengertian keluarga. Namun secara spesifik beberapa tokoh yang mengemukakan tentang sosiologi keluarga yaitu sebagai berikut Salvicon dan Celis, sosiologi keluarga adalah studi pengetahuan yang fokus pada kajian interaksi keluarga dalam perannya masing-masing, sehingga menimbulkan konsekuensi untuk mempertahankan kebudayaan melalui lembaga terkecil dalam masyarakat yaitu keluarga. Duval, sosiologi keluarga ialah ilmu pengethuan yang mengulas tentang aspek dan steep by steep dalam kehidupan keluarga, yaitu dari fase pacaran menjalin hubungan dan pemilihan jodoh, pembentukan keluarga menikah sampai memberikan fungsi keluarga secara menyeluruh dalam perubahan sosial di masyarakat. Sigmund Freud, Sosiologi keluarga adalah ilmu yang mempelajari tentang terbentuknya keluarga karena adanya perkawinan pria dan wanita yang secara sah di mata hukum agama serta negara memlakukan peranannya untuk pembentukan generasi dengan perkawainan. Dengan melihat penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa sosiologi keluarga berkaitan erat dengan ilmu yang mempelajari pembentukan keluarga dalam kaitannya dengan gejala sosial kemasyarakatan
sosiologi disebut sebagai ilmu kemasyarakatan karena