BIdentifikasi Asam,Basa,dan Garam Cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat yaitu menggunakan indikator. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. Proteindan asam amino memberikan reaksi yang bersifat khas, bukan hanya bagi gugus amino dan gugus karboksil bebas, tetapi juga bagi gugus R yang terkandung di dalamnya. 9. Protein dapat mengendap atau terdenaturasi oleh logam berat, garam-garam anorganik, rusaknya struktur tersier dan kwartener, serta karena berada pada titik isolistriknya. Jikacukup paham dengan sifat-sifat asam, basa dan garam, berikut ini adalah beberapa contoh zat asam dalam kehidupan sehari-hari: Asam karbonat (H2CO3) yang terdapat dalam minuman berkarbonasi atau bersoda. Asam sitrat (C6H8O7) yang bisa ditemukan di buah jeruk dan lemon. Asam klorida (HCl) yang juga dikenal sebagai cairan asam lambung. indonesiaensiklopedia bebas. asam basa dan garam plassa planet studi sains. identifikasi asam basa dan garam menggunakan indikator. asam basa dan garam fisika smp rumushitung com. dini site asam basa dan garam. larutan asam basa dan garam ppt download. materi kimia asam basa dan garam i d d a ╚. kumpulan soal dan pembahasan A asam jika K a > K b B. basa jika K a < K b C. netral. D. asam . E. basa dengan pH 7. Pembahasan: Sifat larutan garam yang terhidrolisis dapat dikelompokkan berdasarkan jenis asam dan basa pembentuknya. Garam dari asam kuat dan basa lemah terhidrolisis membentuk larutan garam yang bersifat asam (pH <7). Garam dari asam lemah dan basa kuat 2 Identifikasi larutan dengan kertas lakmus. Sifat asam atau basa suatu larutan dapat juga diidentifikasi menggunakan kertas lakmus. Lakmus merupakan indikator asam basa yang sering digunakan, sifatnya asam lemah. Lakmus berasal dari kata litmus yaitu sejenis tanaman yang dapat menghasilkan warna jika ada asam atau basa. NeeB7q. Dalam ilmu kimia, berbagai zat ini dibagi menjadi tiga jenis berdasarkan sifatnya yakni asam, basa serta garam. Sejak dulu hingga saat ini, zat-zat itu sudah digunakan untuk berbagai hal. Pada artikel kali ini, sobat akan saya ajak mengulas tentang identifikasi sifat asam, basa dan saja beberapa zat asam seperti asam sulfat H2SO4 dan asam nitrat HNO3 untuk kalangan industri. Air soda dalam minuman berkarbonasi yang kerap kamu minum adalah bentuk dari asam karbonat H2CO3. Dan terakhir adalah asam klorida HCl yang kamu kenal sebagai asam lambung di perut. Semua ini diketahui berkat identifikasi sifat asam, basa dan garam yang cuma asam, beberapa zat basa hasil identifikasi sifat asam, basa dan garam juga mudah dijumpai bahkan di dalam rumah. Contohnya adalah soda api NaOH dan cairan amonia NH3. Sementara untuk zat garam yang paling dikenal adalah garam dapur alias natrium klorida NaCl.Baca juga ya artikel sebelumnya tentang Sifat-Sifat Asam, Basa, dan Garam Agar Makin PahamTidak sulit kok untuk menggolongkan sebuah zat baik bentuk padat atau cair ke dalam senyawa asam, basa dan garam. Karena ada tiga langkah identifikasi yang bisa kamu lakukan dengan mudah seperti berikut iniPakai Kertas LakmusPada dasarnya, lakmus adalah sebuah campuran zat pewarna berbeda yang larut dalam air dan diekstrak dari lumut. Biasanya campuran ini diserap ke dalam kertas saring dan dikenal sebagai kertas lakmus, salah satu indikator pH paling tua dan paling sederhana yang ditemukan manusia. Kimia mengenal dua jenis kertas lakmus yakni berwarna merah dan warna kertas ini bisa mengidentifikasi sifat suatu cairan dengan simple. Di mana kertas lakmus biru akan berwarna merah saat dimasukkan ke zat asam, tapi tetap biru di cairan basa dan netral. Sebaliknya, kertas lakmus merah akan berubah jadi biru saat dibenamkan ke cairan basa serta tetap berwarna merah dalam larutan asam serta Larutan IndikatorUntuk melakukan identifikasi sifat asam, basa dan garam selain kertas lakmus, kamu juga bisa menyiapkan larutan indikator. Ada dua jenis larutan indikator yakni yang alami dan buatan. Indikator alami seperti namanya, dibuat dari ekstrak tumbuhan, sayuran atau buah. Misalkan saja ekstrak bunga sepatu, bunga pacar air, ekstrak kunyit hingga ubi indikator buatan, beberapa larutan yang bisa dipakai adalah timol biru, metil hingga dan penolptalin PP. Larutan indikator ini akan berubah sesuai dengan campuran yang dimasukkan dan langsung menunjukkan sifat larutan itu. Misalkan saja larutan alami kecuali kunyit menjadi kuning dalam larutan basa dan makin memerah kecuali kunyit dalam cairan jugaMenentukan Derajat Keasaman dan Kebasaan pH dan pOH ZatCara Mengetahui Kekuatan Asam dan BasaTahukah Kamu Tentang Larutan Asam, Basa, dan Garam Bersifat Elektrolit?Manfaatkan Indikator UniversalBerbeda dengan kertas lakmus atau larutan indikator, ada cara identifikasi sifat asam, basa dan garam yang lebih akurat yakni memakai indikator universal alias Skala pH potenz Hydrogen dengan skala 0-14. Posisi 0-6 adalah zat asam, posisi 8-14 adalah zat basa dan skala 7 menjadi milik zat netral. Semakin kecil angka skalanya, warnanya makin merah dan artinya makin semakin besar angka skalanya, warnanya makin gelap dan menjadi ungu karena bersifat basa. Untuk zat netral, warnanya adalah hijau. Dengan Skala pH, proses identifikasi sifat asam, basa dan garam akan lebih cepat dan tepat. Kamu tak perlu bingung saat menemukan cairan yang mencurigakan sehingga bisa meminimalisir zat-zat berbahaya entah asam atau pos Identifikasi Asam, Basa dan Garam Sifat larutan dapat ditunjikkan dengan menggunakan indicator asam-basa,yaitu zat-zat warna yang menghasilkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, dan netral dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indicator atau larutan alami. Identifikasi dengan kertas lakmus Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru. Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna. 2. Identifikasi dengan indicator alami Cara lain untuk mengidentifikasi sifat asam atau basa suatu zat dapat menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa. Sebagai contoh, ambillah kulit manggis, tumbuklah sampai halus dan campur dengan sedikit air. Warna kulit manggis adalah ungu dalam keadaan netral. Jika ekstrak kulit manggis dibagi dua dan masing-masing diteteskan larutan asam dan basa, maka dalam larutan asam terjadi perubahan warna dari ungu menjadi cokelat kemerahan. Larutan basa yang diteteskan akan mengubah warna dari ungu menjadi biru kehitaman. Di artikel Kimia kelas 11 ini, kita akan belajar mengenai macam-macam indikator asam basa dan cara menggunakannya. Yuk, baca sampai habis! — Teman-teman, di artikel sebelumnya, kamu sudah mengenal apa itu zat asam-basa dan cara membedakannya, ya. Senyawa asam akan mengandung ion H+. Contohnya buah-buahan kaya vitamin C, cuka, minuman bersoda, dsb. Sementara itu, senyawa basa mengandung ion OH–. Contohnya sabun, baterai alkalin, pupuk, dsb. Lalu, kamu sudah tahu belum cara menentukan suatu larutan itu mengandung asam atau basa? Ternyata, ada caranya, nih, yaitu dengan menggunakan indikator asam basa. Di artikel ini, kita akan bahas apa yang dimaksud dengan indikator asam basa, cara mencarinya, hingga contohnya. Bagi kamu yang ingin memahami materi ini lebih lanjut, yuk kita pelajari bersama! Pengertian Indikator Asam Basa Indikator asam basa adalah suatu senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan zat asam dan basa. Dengan indikator ini, kita jadi bisa mengetahui suatu zat bersifat asam, basa, atau netral. Indikator asam basa terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu indikator alami, indikator universal, dan yang paling umum digunakan adalah kertas lakmus dan pH meter. Biar lebih jelas lagi, berikut penjelasannya! Macam-Macam Indikator Asam Basa Seperti yang sudah dijelaskan di atas, terdapat 4 macam indikator asam basa, yaitu indikator alami, indikator universal, kertas lakmus, dan pH meter. 1. Indikator Alami Kamu tahu apa itu indikator alami? Indikator alami adalah indikator yang dibuat menggunakan ekstrak tumbuhan-tumbuhan, seperti bunga, umbi, kulit buah, atau daun-daun berwarna. Sebenarnya, tidak semua tanaman bisa dijadikan indikator alami asam basa, ya. Jadi, hanya tanaman yang ekstraknya bisa berubah warna saat diteteskan larutan asam dan basa. Nah, contoh spesifik indikator alami, antara lain kunyit, kubis merah, kubis ungu, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, dan geranium. Dengan menggunakan indikator ini, kita bisa menentukan suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral. Cara mengetahuinya itu dengan meneteskan ekstrak tumbuhan tadi ke dalam sebuah larutan. Kemudian, lihat perubahan warnanya. Dari perubahan warna itulah kita bisa tahu mana larutan yang mengandung asam atau basa. Berikut contoh perubahan warna pada indikator alami saat ditetesi larutan asam dan basa. Baca Juga Penjelasan Titrasi Asam Basa, Kurva, Langkah, dan Contoh Perhitungannya 2. Indikator Universal Berbeda dengan indikator alami, indikator universal adalah campuran dari berbagai macam indikator yang menunjukkan pH power of hydrogen suatu larutan, berdasarkan perubahan warnanya. Untuk menunjukkan keasaman dan kebasaan suatu larutan, kamu bisa lihat pada rentang pH 1-14. Nah, pH itu adalah derajat keasaman suatu larutan. Larutan asam memiliki pH 7. Menggunakan indikator universal, kita juga dapat membagi kategori larutan menjadi asam lemah, asam kuat, basa lemah, basa kuat, dan netral. Oke, sekarang kita lihat warna-warna yang menandakan pH larutan yang telah ditambahkan indikator universal, ya. Kamu bisa lihat pada tabel ya, ada warna kuning, merah, hijau, dan biru. Untuk warna kuning sampai merah, menunjukkan larutan asam. Kemudian, warna biru sampai biru tua, dan ungu, itu menunjukkan larutan basa. Sedangkan warna hijau menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat netral. Indikator universal dapat berbentuk kertas maupun larutan. Kertas atau larutan ini akan mengandung timol biru, metil merah, bromotimul biru, dan fenolftalein. Berdasarkan kandungan indikator yang digunakan, begini perubahan warnanya Kertas Kertas lakmus Sumber Kertas yang digunakan pada indikator universal merupakan kertas serap berbentuk strip. Tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Nah, cara menggunakannya itu mudah banget! Kamu tinggal mencelupkan sehelai kertas indikator ke dalam larutan yang akan kamu ukur pH-nya. Jika berubah menjadi merah, berarti larutan tersebut asam, jika berwarna biru, maka larutan tersebut basa. Larutan Larutan indikator Sumber Salah satu contoh dari larutan indikator universal ini adalah larutan metil jingga Metil Orange = MO. Jika pH-nya kurang dari 6, larutan ini akan berwarna jingga. Sedangkan, jika pH-nya lebih dari 7, warnanya menjadi kuning. Kamu sudah tahu kan rentang pH beserta warna-warnanya? Yap, seperti yang sudah dijelaskan pada tabel di atas, ya. 3. Kertas Lakmus Mungkin kamu sudah nggak asing lagi dengan kertas lakmus, ya. Umumnya, kertas lakmus sering digunakan untuk menguji keasaman dan kebasaan suatu larutan. Cara menggunakan kertas lakmus juga cukup mudah. Kamu hanya perlu mencelupkan kertas lakmus pada larutan yang ingin diuji. Kertas lakmus akan berubah menjadi merah, jika bersifat asam. Sebaliknya, kertas lakmus akan berubah menjadi biru, jika larutan bersifat basa. Baca Juga Benarkah Larutan Penyangga Bisa Menstabilkan pH? 4. pH meter Berbeda dari indikator alami dan indikator universal, pH meter adalah alat elektronik yang lebih modern untuk mengukur pH suatu cairan secara cepat. pH meter memiliki sensor elektroda kaca khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat. Nih, gambar pH meter seperti di bawah ini! Ilustrasi pH meter saat bekerja Sumber Cara menggunakan pH meter adalah dengan mencelupkan ke dalam larutan yang akan diuji. Selanjutnya, pada pH meter, akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan. Untuk prinsip kerja utama pada pH meter, yaitu terletak pada sensor probe yang berupa elektrode kaca glass electrode dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan. Gambar pH meter Sumber Pada ujung elektrode kaca, terdapat lapisan kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk bulat bulb. Bulb ini dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor atau plastik memanjang, yang selanjutnya diisi dengan larutan HCl 0,1 mol/dm³. Di dalam larutan HCl, terendam sebuah kawat elektrode panjang berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa setimbang AgCl. Konstannya jumlah larutan HCl pada sistem ini membuat elektrode Ag/AgCl memiliki nilai potensial stabil. Bagian-bagian dalam pH meter Sumber Nah, itulah penjelasan mengenai macam-macam indikator asam basa. Sekarang, kamu sudah mengerti kan apa itu indikator asam basa dan cara menggunakannya? Untuk menentukan sifat asam basa suatu larutan, kamu bisa menggunakan salah satu dari keempatnya. Atau kalau kamu penasaran, bisa coba dengan menggunakan keempat indikator sekaligus yang sudah dijelaskan di atas. Terus, kalau kamu masih bingung, kamu juga bisa nih belajar melalui video pembelajaran di ruangbelajar. Di sana, kamu bisa belajar bareng kakak Master Teacher yang akan menjelaskan materi lebih gampang dengan bantuan animasi! Tahukah kamu bahwa sebagian besar bahan makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari bersifat asam, basa, atau garam? Pernahkah kamu makan semangkuk baso atau soto yang telah diberi cuka? Bagaimanakah rasanya? Apakah cuka tersebut tergolong larutan asam? Apa ciri-ciri larutan yang bersifat asam, basa, atau garam? Bagaimana cara menguji suatu larutan itu tergolong asam, basa atau garam? Mari kita pelajari bersama. Pengertian Asam Kata “asam” berasal dari bahasa latin, yaitu acidus yang berarti masam. Secara kimia, asam merupakan suatu zat yang dalam pelarut air dapan menghasilkan ion hidrogen H+. Senyawa asam banyak ditemukan dikehidupan sehari-hari, seperti pada makanan dan minuman. Selain iu, senyawa asam juga dapat ditemukan dalam lambung, yaitu asam klorida yang berfungsi membunuh kuman. Beberapa senyawa asam asam sitrat contohnya jeruk, asam tartat contohnya anggur, asam malat contohnya apel, asam klorida contohnya lambung, asam nitrat pupuk tanaman. Teori Asam Svante August Arrhenius Svante August Arrhenius 19 Februari 1859—2 Oktober 1927 ialah seorang ilmuwan Swedia yang merupakan salah satu penggagas kimia fisik. Ia mendapat Penghargaan Nobel dalam Kimia atas karyanya mengenai ionisasi pada tahun 1903. Ia mengemukakan bahwa senyawa dalam larutan dapat terurai menjadi ion-ionnya, dan kekuatan asam dalam larutan aqua tergantung pada konsentrasi ion-ion hidrogen di dalamnya. Asam yang sering diwakili dengan rumus umum HA secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih kecil dari 7. Dalam definisi modern, asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton ion H+ kepada zat lain yang disebut basa, atau dapat menerima pasangan elektron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat ditemukan dalam cuka dan asam sulfat digunakan dalam baterai atau aki mobil. Asam umumnya berasa masam; walaupun demikian, mencicipi rasa asam, terutama asam pekat, dapat berbahaya dan tidak dianjurkan. Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut Rasa masam ketika dilarutkan dalam air. Sentuhan asam terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya asam kuat. Kereaktifan asam bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam. Hantaran listrik asam, walaupun tidak selalu ionik, merupakan elektrolit. Asam-asam apa sajakah yang ada dalam kehidupan sehari-hari kita? Mari kita cermati tabel berikut Tabel Beberapa asam yang dikenal Nama Asam Rumus Kimia Terdapat dalam Asam Assetat CH2COOH Larutan Cuka Asam Askorbat C6H8O6 Jeruk, tomat, sayuran Asam Sitrat C6H8O7 Jeruk Asam Borat H3BO3 Larutan pencuci mata Asam Karbonat H2CO3 Minuman berkarbonasi Asam Klorida HCℓ Asam lambung Asam Nitrat HNO3 Pupuk, peledak TNT Asam Fosfat H3PO4 Deterjen, pupuk Asam Tartrat C4H6O6 Anggur Asam Malat C4H6O5 Apel Asam Formiat HCOOH Sengatan lebah Asam Laktat C3H6O3 Keju Asam Benzoat Asam Sulfat Asam Brominda Asam Sianida C6H5COOH H2SO4 HBr HCN Bahan pengawet makanan Aki mobil Indikator terjadinya suatu reaksi kimia Umbi-umbian, misalnya gadung Berdasarkan asalnya, asam dikelompokkan dalam 2 golongan,yaitu asam organik dan asam anorganik. Tahukah kamu apa bedanya?Asam organik umumnya bersifat asam lemah, korosif, dan banyak terdapat di alam. Asam anorganik umumnya bersifat asam kuat dan korosif. Karena sifat-sifatnya itulah, maka asam-asam anorganik banyak digunakan di berbagai kebutuhan manusia. gambar Jeruk purut dan keju sebagai contoh dari asam Asam sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran. Asam sitrat yang konsentrasi tinggi, mencapai 8% bobot kering, terdapat pada jeruk lemon dan limau misalnya jeruk nipis dan jeruk purut.Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7. Penggunaan Asam Asam memiliki berbagai kegunaan. Asam sering digunakan untuk menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut “pengawetasaman” pickling. Asam dapat digunakan sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah, seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai hewan, asam klorida merupakan bagian dari asam lambung yang disekresikan di dalam lambung untuk membantu memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen yang inaktif menjadi enzim pepsin. Asam juga digunakan sebagai katalis; misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin. Asam Lemah dan Asam Kuat adalah asam yang tidak terionisasi secara signifikan dalam larutan. Misalnya jika sebuah asam dilambangkan dengan HA, maka dalam larutan masih terdapat sejumlah besar HA yang belum terdisosiasi/terionisasi. Dalam air, sebuah asam lemah terdisosiasi sebagai berikut Konsentrasi kesetimbangan dari reaktan dan produk dihubungkan melalui persamaan konstanta keasaman, Ka Semakin besar nilai Ka, maka semakin banyak pembentukan H+, sehingga pH larutan semakin kecil. Nilai Ka asam lemah berkisar antara dan Asam dengan Ka dibawah merupakan asam yang lebih lemah daripada air, sehingga bersifat basa. Sedangkan asam dengan Ka diatas adalah asam kuat yang hampir terdisosiasi dengan sempurna saat dilarutkan dalam air. Sebagian besar asam adalah asam lemah. Asam-asam organik adalah anggota terbesar dari asam lemah. Asam lemah terdapat di rumah tangga seperti asam asetat dalam cuka dan asam sitrat dalam jeruk. Ciri-Ciri Asam Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri asam, terdiri atas Dalam larutan akan terjadi reaksi ionisasi melepas ion H+ Pada asam kuat, ionisasi, terjadi sempurna, sedangkan pada asam lemah, hanya sebagian. Korosif, yaitu dapat merusak logam membuat warna merah pada kertas lakmus Biasanya mempunyai rumus molekul yang diawali dengan H hidrogen Kesetimbangan Asam Dalam larutan asam lemah menurut bronsted-lowry terdapat kesetimbangan HA + H2O ⇔ H3O+ + A– Kesetimbangan ini terjadi dalam larutan encer sehingga konsentrasi pelarut H2O Sangay besar dibandingkan zat terlarut. Dengan kata lain, konsentrasi air dapat di anggap constan, maka Supaya lebih praktis H3O+ dituliskan H+ Ka disebut konstanta kesetmbangan asam. Kemampuan asam terionisasi dalam air tidak sama, ada yang besar, sedang dan kecil sekali. Kemampuan itu di nyatakan dengan derajat ionisasi Nilai lebih besar dari nol dan lebih kecil dari satu 1>>0. Dan ada hubungannya dengan Ka Konstanta kesetimbangan beberapa asam pada 25 C Nama Rumus Ka Asam Klorida Asam Perklorat Asam Bromida Asam Iodida HCL HCLO4 HBr HI 1,0 x 10 1,0 x 10 1,0 x 10 1,0 x 10 Pengertian Basa Secara kimia, basa merupakan senyawa yang menghasilkan ion hidroksida OH- ketika larut dalam pelarut air. Adanya gugus OH- inilah yang menyebabkan senyawa basa memiliki sifat-sifat khas sebagai suatu basa. Teori Basa Kostik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. jadi kita menggunakan nama kostik soda untuk natrium hidroksida NaOH dan kostik postas untuk kalium hidroksida KOH. Basa dapat dibagi menjadi basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa sangat tergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Tahukah kamu, basa apa yang ada di sekitar kita? Mari kita cermati tabel berikut ini. Tabel Beberapa basa yang dikenal Nama Basa Rumus Kimia Terdapat dalam Aluminium hidroksida AℓOH3 Deodoran, obat maag Kalsium hidroksida CaOH2 Plester Magnesium hidroksida MgOH2 Obat pencaharantacid Natrium hidroksida NaOH Sabun, pembersih saluran air Sifat Basa Ion hidroksida mempunyai muatan negatif makanya dikasih tanda minus - disebelah atas belakang OH. Basa adalah lawan dari asam. Secara umum, Basa memiliki sifat sebagai berikut Rasa pahit jika dilarutkan dalam air hanya untuk basa lemah Sentuhan terasa licin seperti sabun bila disentuh hanya untuk basa lemah Bersifat kaustik dapat merusak jaringan kulit/iritasi Hantaran listrik dapat menghantarkan listrik merupakan larutan elektrolit Derajat keasaman pH lebih besar dari 7 Mengubah warna lakmus menjadi berwarna biru Dalam keadaan murni umumnya berupa kristal padat Dapat mengemulsi minyak Jenis-Jenis Basa Seperti halnya asam, basa juga terbagi menjadi 2 jenis yaitu Basa Kuat yaitu Basa yang dapat terionisasi sempurna sesuai dengan unsure pembentuk basa tersebut. Contoh basa kuat Litium hidroksida LiOH Natrium hidroksida NaOH Kalium hidroksida KOH Kalsium hidroksida CaOH2 Stronsium hidroksida SrOH2 Rubidium hidroksida RbOH Barium hidroksida BaOH2 Magnesium hidroksida MgOH2 Basa Lemah yaitu basa tidak berubah seluruhnya menjadi ion hidroksida dalam larutan. Amonia adalah salah satu contoh basa lemah. Sudah sangat jelas ammonia tidak mengandung ion hidroksida, tetapi amonia bereaksi dengan air untuk menghasilkan ion amonium dan ion hidroksida. Akan tetapi, reaksi berlangsung reversibel, dan pada setiap saat sekitar 99% amonia tetap ada sebagai molekul amonia. Hanya sekitar 1% yang menghasilkan ion hidroksida. Disebut basa lemah karena zat terlarut dalam larutan ini tidak mengion seluruhnya, α ≠ 1, 0 < α < 1. Penentuan besarnya konsentrasi OH- tidak dapat ditentukan langsung dari konsentrasi basa lemahnya seperti halnya basa kuat. Berikut ini contoh basa lemah gas amoniak NH3 besi hidroksida FeOH2 Hydroksilamine NH2OH Aluminium hidroksida AlOH3 Ammonia hydroksida NH4OH Metilamin hydroxide CH3NH3OH Etilamin hydroxide C2H5NH3OH Kekuatan basa Kekuatan basa sangat bergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan OH- dalam larutan dan konsentrasi basa tersebut. Berdasarkan hal tersebut, senyawa basa dibagi menjadi dua basa kuat dan basa lemah. Semakin banyak ion OH- yang dilepaskan, maka kekuatan akan bertambah. Basa kuat bersifat korosif, sehingga peru berhati-hati dalam mengunakan zat tersebut. Contoh senyawa yang tergolong basa kuat adalah natrium hidroksida NaOH, kalium hidroksida KOH, kalsium hidroksida CaOH2sedangkan amonia NH3 termasuk basa lemah. Peranan Basa dalam kehidupan Senyawa basa banyak digunakan dalam rumah tangga maupun di industri. Senyawa basa dapat digunakan sebagai pembersih. Pemmbersih alat-alat dapur yang ada di pasaran mengandung natrium hidroksida yang berfungsi membersihkan noda minyak atau lantai mengandung amonia yang daoat membersihkan debu. Kesetimbangan Basa Basa yang larut banyak atau basa kuat, yaitu hidroksida alkali LiOH, NaOH, KOH dan RbOH dan sebagian hidroksida alkali tanah yaitu BaOH2. dan C aOH2. dalam air, basa dapat terion sempurna NaOHs → Na+ + OH– -1 Basa menurut Bronsted-Lowry hádala senyawa yang dapat menerima proton dari asam atau pelarut. Basa ini umumnya merupakan basa lemah dan membentuk kesetimbangan dalam air. Kesetimbangan basa lemah terjadi dalam larutan encer, maka konsentrasi air dapat dianggap basa lemah adalah senyawa organik yang mengandung nitrogen, karena mempunyai pasangan electrón bebas untuk mengikat proton, dengan Kb relatif kecil. 3 contoh Konstanta kesetimbangan beberapa basa pada 25 C. Nama Penginonan Kb Amonia Metilamin piridin NH3 + H2O ⇔ NH4 + OH– CH3NH2+H2O ⇔ CH3NH3+ + OH– C5H5N + H2O ⇔ C5H5NH+ + OH– 1,8 x 10 4,2 x 10 1,7 x 10 Ion OH- dari NaOH menggeser kesetimbangan air kekiri sehingga [OH–] yang berasal dari air lebih kecil dari 10 dan dapat diabaikan. Dalam larutan terdapat [OH–] = cb Ciri-Ciri Basa Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri basa, terdiri atas Dalam larutan akan terjadi ionisasi melepaskan ion OH- Pada basa kuat, terjadi ionisasi sempurna, sedangkan pada basa lemah, hanya terjadi sebagian saja Relatif tidak korosif terhadap logam Membuat warna biru pada kertas lakmus. Biasanya mempunyai rumus molekul yang diakhiri dengan OH dan dibaca hidroksida. Pengertian Garam Garam merupakan senyawa yang terbentuk dari reaksi antara asam dengan basa. Selain itu, garam juga dapat terbentuk dari reaksi antara logam dengan asam kuat encer. Asam + Basa → Garam + air NO NAMA GARAM TERKANDUNG DALAM 1. Natrium klorida Penyedap masakan 2. Amonium klorida Pasta pada baterai 3. Kalium karbonat Bahan sabun dan kaca 4. Kalium nitrat Bahan pupuk tanaman Ciri-Ciri Garam Berikut ini terdapat beberapa ciri-ciri garam, terdiri atas Biasanya terjadi dari reaksi antara asam dan basa Bersifat asam jika terbentuk dari asam kuat dan basa lemah Bersifat basa jika terbentuk dari asam lemah dan basa kuat Bersifat netral jika terbentuk dari asam kuat dan basa kuat atau asam lemah dan basa lemah. Identifikasi Asam, Basa dan Garam Banyak sekali larutan di sekitar kita, baik yang bersifat asam , basa, maupun netral. Tahukah kamu bagaimana cara menentukan sifat asam dan basa larutan secara tepat? Indikator yang dapat digunakan adalah indikator asam basa. Indikator adalah zat-zat yang menunjukkan indikasi berbeda dalam larutan asam, basa, dan garam. Cara menentukan senyawa bersifat asam, basa, atau netral dapat menggunakan kertas lakmus dan larutan indikator atau indikator alami. Berikut adalah beberapa cara menguji sifat larutan. 1. Identitifikasi Larutan Asam dan Larutan Basa Menggunakan Kertas Lakmus Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan bersifat netral berbeda. Ada dua macam kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah sebagai berikut. Lakmus merah dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna Lakmus biru dalam larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna 2. Identitifikasi Larutan Asam dan Larutan Basa Menggunakan Indikator Alami Percobaan yang telah kamu lakukan adalah mengidentifikasi suatu larutan bersifat asam, basa atau netral dengan menggunakan kertas lakmus. Adakah cara lain untuk mengidentifikasi suatu larutan? Ada beberapa cara yang dapat kamu lakukan sendiri di rumah, yaitu dengan menggunakan indikator alami. Berbagai bunga yang berwarna atau tumbuhan, seperti daun, mahkota bunga, kunyit, kulit manggis, dan kubis ungu dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak atau sari dari bahan-bahan ini dapat menunjukkan warna yang berbeda dalam larutan asam basa. Indikator Asam Basa Indikator asam-basa adalah zat kimia yang mempunyai warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa. Sifat itulah yang menyebabkan indikator asam-basa dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam dan basa. Ada beberapa jenis indikator asam-basa diantaranya fenolftalein, metil orange, bromotimul biru, metil ungu, bromokresol ungu, fenol merah, timolftalein dan metil orange. Jika kita meneteskan larutan asam-basa kedalam larutan tersebut, kita akan melihat perubahan warna larutan indikator. Perhatikan tabel berikut Indikator asam – basa Warna yang dihasilkan Larutan asam Larutan basa Fenolftalein Bening Merah muda Metil oranye Merah Kuning Bromotimol biru Kuning Biru Metil ungu Ungu Hijau Bromokresol ungu Kuning Ungu Fenol merah Kuning Merah Timolftalien Bening Biru Metil oranye Merah Kuning Trayek Perubahan Warna Indikator Asam Basa Batas-batas pH ketika indikator mengalami perubahan warna disebut trayek perubahan warna indikator tersebut. Indikator Perubahan Warna dengan Meningkatnya pH Rentang pH Asam Pikrat Tidak berwarna – kuning 0,1 – 0,8 Tanol Biru Kuning 0,2 – 2,8 2,6 – Dinitro Feno Tidak berwarna – Kuning Merah 2,0 – 4,0 Metil Kuning Kuning 2,9 – 4,0 Brompenol Biru Kuning – Biru 3,0 – 4,6 Metil Orange Merah – Kuning 3,7 – 4,4 Bromkesol Hijau Kuning – Biru 3,8 – 5,4 Nietyl Merah Merah – Kuning 4,2 – 6,8 Litmus Merah – Biru 5,0 – 8,0 Metil Ungu Ungu – Hijau 4,8 – 5,4 P. Nitropenol Tidak berwarna – Kuning 5,6 – 7,6 Bromkesol Ungu Kuning – Ungu 5,2 – 6,8 Bromtimol Biru Kuning – Biru 6,0 – 7,6 Netral Merah Merah – Kuning 6,8 – 8,0 Kenol Merah Kuning – Biru 6,8 – 8,4 p-a-Noftalfttalein Kuning – Biru 7,0 – 9,0 Tinolftalein Tidak berwarna – Biru kuning 9,3 – 10,6 Alizarin Kuning R Violet 10,1 – 12,0 Fenolfttalein Tidak berwarna -Merah 8,0 – 9,6 Aplikasi Asam Basa Dalam Kehidupan Asam merupakan kebutuhan industri yang vital. Empat macam asam yang paling penting dalam industri adalah asam sulfat, asam fosfat, asam nitrat dan asam klorida. Asam sulfat H2SO4 merupakan cairan kental menyerupai oli. Umumnya asam sulfat digunakan dalam pembuatan pupuk, pengilangan minyak, pabrik baja, pabrik plastik, obat-obatan, pewarna, dan untuk pembuatan asam lainnya. Asam fosfat H3PO4 digunakan untuk pembuatan pupuk dan deterjen. Namun, sangat disayangkan bahwa fosfat dapat menyebabkan masalah pencemaran di danau-danau dan aliran sungai. Asam nitrat HNO3 banyak digunakan untuk pembuatan bahan peledak dan pupuk. Asam nitrat pekat merupakan cairan tidak berwarna yang dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit manusia. Asam klorida HCl adalah gas yang tidak berwarna yang dilarutkan dalam air. Asap HCl dan ion-ionnya yang terbentuk dalam larutan, keduanya berbahaya bagi jaringan tubuh manusia. Dalam keadaan murni, pada umumnya basa berupa kristal padat. Beberapa produk rumah tangga yang mengandung basa, antara lain deodorant, antasid, dan sabun. Basa yang digunakan secara luas adalah kalsium hidroksida, Ca OH2 yang umumnya disebut soda kaustik suatu basa yang berupa tepung kristal putih yang mudah larut dalam air. Basa yang paling banyak digunakan adalah amoniak. Amoniak merupakan gas tidak berwarna dengan bau yang sangat menyengat, sehingga sangat mengganggu saluran pernafasan dan paru-paru bila gas terhirup. Amoniak digunakan sebagai pupuk, serta bahan pembuatan rayon, nilon dan asam nitrat. Demikianlah pembahasan mengenai Asam, Basa dan Garam – Pengertian, Teori, Ciri, Sifat, Identifikasi dan Indikator semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan kalian semua,, terima kasih banyak atas kunjungannya. Baca Juga Protein Adalah – Pengertian, Fungsi, Struktur, Manfaat, Jenis Dan Contohnya Asam Asetat – Pengertian, Rumus, Reaksi, Bahaya, Sifat Dan Penggunaannya Asam Sulfat – Pengertian, Sifat, Rumus, Bahaya dan Proses Sifat Fisika Dan Kimia Bakteri Gram Positif dan Negatif Apa yang kamu rasakan ketika kamu mencicipi jeruk nipis? Jeruk nipis itu berasa masam, bukan? Pernahkah kamu berpikir dari mana asalnya rasa masam itu? Pada jeruk nipis terdapat zat kimia yang disebut dengan asam sitrat yang bersifat asam. Asam banyak kamu jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sifat asam ini mudah dikenali dari rasanya yang masam. Coba sebutkan buah-buah lain yang kira-kira bersifat asam. Kebanyakan basa adalah mineral yang bereaksi dengan asam untuk menghasilkan air dan garam. Basa dapat menetralisir asam melalui reaksi dengan ion hidrogen. Contoh basa yang sering kita pergunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah pasta gigi. Nah, pada kesempatan kali ini kita akan belajar mengenai cara mengenali suatu zat atau larutan bersifat asam, basa atau garam dengan dua jenis indikator, yaitu indikator alami dan indikator buatan. Untuk itu, silahkan kalian simak baik-baik penjelasan berikut ini. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam Di antara berbagai zat yang ada di alam semesta ini, asam, basa, dan garam merupakan zat yang paling penting yang diamati oleh para ahli kimia. Asam, basa, dan garam tersebar luas di alam semesta dan banyak digunakan baik di industri maupun rumah tangga. Beberapa contoh zat asam yang banyak sekali berperan di bidang industri adalah asam sulfat H2SO4 dan asam nitrat HNO3. Selain itu, di rumah tangga kamu juga mengenal air soda yang merupakan asam karbonat H2CO3. Di dalam perutmu juga terdapat asam yang disebut asam klorida HCl. Jumlah asam klorida HCl dalam perutmu sedikit, tetapi asam klorida HCl ini merupakan asam yang sangat penting dalam proses pencernaan. Di antara contoh basa yang ada di alam semesta, basa yang sudah banyak dikenal adalah soda api NaOH dan amoniak NH3. Adapun garam yang paling dikenal adalah natrium klorida NaCl atau garam dapur. Garam ini digunakan secara luas dalam bidang industri ataupun rumah tangga. Garam ini terdapat dalam air laut dan juga di dalam aliran darah kita. Nah, bagaimanakah sifat-sifat asam, basa dan garam itu? Sifat-sifat larutan asam adalah sebagai berikut. Rasanya masam. Menghantarkan arus listrik. Jika dilarutkan akan melepaskan ion hidrogen H+. Mengubah lakmus biru menjadi merah. Bersifat korosif terhadap logam. Untuk menyelidiki bahwa asam mampu menimbulkan karat korosi pada logam, cobalah dengan mencelupkan paku yang terbuat dari besi/baja ke dalam larutan cuka. Jika kamu biarkan, lama kelamaan paku itu akan berkarat. Asam asetat CH3COOH yang terdapat dalam cuka tidak terlalu keras, tetapi dalam keadaannya yang sangat pekat asam ini mampu melepuhkan kulit. Sifat-sifat larutan basa adalah sebagai berikut. Terasa licin jika terkena kulit. Menghantarkan arus listrik. Jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida OH¯. Mengubah lakmus merah menjadi biru. Menetralkan larutan asam. Basa dapat dibagi atas basa kuat dan basa lemah. Kekuatan basa bergantung pada kemampuan melepaskan ion OH¯ dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa kuat bersifat korosif. Contoh basa kuat adalah natrium hidroksida NaOH dan kalium hidroksida KOH, sedangkan contoh basa lemah adalah amoniak NH3. Garam mempunyai sifat yang berbeda dengan asam dan basa. Sifat-sifat larutan garam adalah sebagai berikut. Menghantarkan arus listrik. Tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru. Nah, untuk mengidentifikasi sifat larutan asam, basa, dan garam kamu dapat menggunakan indikator. Indikator ini dapat berubah warna ketika ditetesi zat yang bersifat asam atau basa. Indikator asam dan basa dapat berupa indikator buatan, seperti kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter atau indikator alami, seperti bunga kembang sepatu, kubis ungu, dan kulit manggis. 1. Identifikasi Asam, Basa dan Garam dengan Indikator Buatan Indikator buatan untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam, antara lain kertas lakmus, kertas indikator, bahan indikator, dan pH meter. Bagaimana kertas lakmus dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam? Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah jika dicelupkan dalam larutan asam maka akan tetap berwarna merah begitu juga jika dicelupkan dalam larutan netral atau garam. Akan tetapi kertas lakmus merah akan berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa. Adapun kertas lakmus biru akan berwarna merah jika celupkan dalam larutan asam, tetapi akan tetap berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa atau netral. Jadi larutan asam memerahkan kertas lakmus biru dan larutan basa membirukan kertas lakmus merah. Kertas lakmus merah dan biru tidak akan berubah warna dalam larutan netral atau garam. Selain kertas lakmus kita juga dapat menggunakan indikator buatan yang lain seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini. Tabel Indikator Buatan Beserta Trayek pH No. Indikator Trayek pH Perubahan Warna 1. Fenolftaleine 8,3 – 10,0 Tak bewarna ke merah 2. Bromtimol biru 6,0 – 7,6 Kuning ke biru 3. Metil merah 4,4 – 6,2 Merah ke kuning 4. Metil jingga orange 3,1 – 4,4 Merah ke kuning Indikator universal adalah indikator yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berupa kertas. Indikator universal selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14. Cara menggunakan indikator universal adalah ● Mencelupkan kertas indikator universal dalam larutan yang akan diselidiki pH-nya atau menambahkan beberapa tetes indikator universal dalam larutan yang diselidiki pH-nya. ● Mengamati perubahan warna dan membandingkan dengan warna standar. Untuk jenis indikator larutan, jika dimasukkan dalam larutan yang bersifat asam, basa atau garam yang memiliki pH berbeda-beda akan memberikan warna-waran yang berbeda pula. Perhatikan tabel di bawah ini. Tabel Perubahan Warna Indikator Universal Larutan pH Warna Indikator Universal ≤ 3 Merah 4 Merah jingga 5 Jingga 6 Kuning 7 Hijau kekuningan 8 Biru kehijauan 9 Biru ≥ 10 Ungu Sedangkan jika menggunakan indikator universal bentuk kertas untuk mengetahui sifat asam, basa atau garam adalah dengan cara mencelupkan kertas tersebut ke dalam larutan yang hendak kita ketahui pHnya. Kemudian warna yang muncul dicocokkan dengan cakram warna standar yang terdapat pada kemasan indikator tersebut. Larutan bersifat netral jika pH = 7, larutan bersifat asam jika pH 7. 2. Identifikasi Asam, Basa dan Garam dengan Indikator Alami Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu, bunga pacar air, bungan nusa indah, dan kunyit. Untuk menjadikan indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya dan menambahkan air. Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika ekstrak kulit manggis, ditetesi larutan asam, maka warna ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan dan jika ditetesi larutan basa akan berubah menjadi biru kehitaman. Selain itu, dengan menggunakan ekstrak kubis ungu akan diperoleh hasil yang lebih baik, karena dapat dapat memberikan gradasi warna dari merah tua pada suasana asam kuat hingga kuning pada suasana basa kuat, seperti tampak pada tabel berikut ini. Tabel Penggunaan Warna Indikator Kubis Ungu Sifat Larutan Warna Indikator Asam kuat Merah Asam sedang Jingga Asam lemah Merah keunguan Netral Ungu Basa lemah Kehijauan Basa sedang Hijau muda Basa kuat Kuning Adapun dari berbagai larutan ekstrak bunga sepatu, bunga pacar air, bunga nusa indah, kunyit, dan kubis ungu apabila dimasukkan dalam larutan yang bersifat basa dan asam, hasilnya adalah seperti pada tabel berikut ini. Tabel Perubahan Warna Berbagai Jenis Indikator Alami No. Ekstak Bunga Warna Basa Asam 1. Bunga sepatu Kuning Merah 2. Bunga pacar air Kuning Merah 3. Bunga nusa indah Kuning Merah 4. Kunyit Merah Kuning 5. Kubis ungu Kuning Merah tua

identifikasi asam basa dan garam